Prasasti Dharmamasraya
Prasasti ini dipahat pada alas arca Amoghapāśa yang ditemukan di Padangroco, dekat sungai Langsat, Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat, Indnesia. Ditemukan pada tahun 1911 (NBG 1911: 129, 20).
Prasastinya dipahat dengan huruf Jawa Kuno, bahasanya Melayu Kuno dan Sansekerta. Dipahat dalam 4 baris tulisan pada ketiga sisi alas arca. Prasasti ini telah ditranskripsikan dan dibahas oleh N.J. Krom (1912, 1916, J.L. Moens (1924), dan R.Pitono (1966).
Isi prasasti menyebutkan bahwa pada tahun 1208 Śaka, sebuah arca Amoghapāśa dengan keempat belas pengiringnya dan saptaratna, dibawa dari Bhūmi Jawa ke Swarnnabhūmi untuk ditempatkan di Dharmasraya sebagai milik Śrī Wiśwarūpakumāra, yang diperintahkan oleh Śrī Mahārājādhirāja Kertanagara. Sebagai pengiring/pengawal arca tersebut ialah Rakryān Mahāmantri Dyah Adwayabrama, Rakryān Sirikan Dyah Sugatabrahma, Sangat Payānan Han Dipangkaradāsa, dan Rakryān Dmun Pu Wira. Seluruh rakyat Melayu dari empat kasta menyambutnya dengan penuh suka cita, terutama rajanya, Śrīmat Tribhūwanarāja Mauliwarmmadewa.
Berdasarkan uraian dalam prasasti tersebut, alas arca ini merupakan alas dari arca Amoghapāśa, yang ditemukan di Rambahan (Bernet Kempers, 1959: 88). Alas arca dan arcanya sekarang disimpan di Museum Nasional, Jakarta, dengan nomor Inventaris D. 198.6469.
Sumber :
Hasan Djafar. 1992. Prasasti-Prasasti Masa Kerajaan Melayu Kuno dan Beberapa Permasalahannya. dalam Seminar Sejarah Melayu Kuno Jambi, 7-8 Desember 1992. Jambi: Pemerintah Daerah Tingkat I Jambi.
Dibaca : 8.074 kali.
Komentar untuk "prasasti dharmamasraya"
12 May 2010.
wajidi
tokoh melayu kalsel yang masih hidup: anang ardiansyah (pencipta lagu), adjim arijadi (tokoh drama), A.W. Syarbaini (seniman wayang), John Tralala (pemadihin), dsb |
Berikan komentar anda :