Selasa, 4 November 2025 |Arbia', 13 Jum. Awal 1447 H
Pengunjung Online : 1.071
Hari ini
:
59.583
Kemarin
:
64.578
Minggu kemarin
:
1.766.990
Bulan kemarin
:
11.308.505
Anda pengunjung ke 105.216.314 Sejak 01 Muharam 1428 ( 20 Januari 2007 )
AGENDA
Belum ada data - dalam proses
Berita
21 oktober 2016 02:04
Kenduri Pohon, Tradisi untuk Menjaga Mata Air di Tunggularum
Sleman, Yogyakarta - Jika tradisi kenduri umumnya adalah kegiatan masyarakat dengan berkumpul membawa berbagai maknan untuk didoakan sesepuh adat. Tapi ada kenduri unik yang bakal digelar di Tunggularum, Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. Yakni ‘Kenduri Pohon’ yang bakal digelar besok Minggu (23/10/2016). Acara ini bakal digelar mulai pukul 09.00 WIB dan bakal dihadiri Gubernur DIY.
Menurut Tomon Wirosobo, Kepala Desa Wonokerto, kegiatan tersebut merupakan bentuk ekspresi budaya dari komitmen bersama semua pihak baik masyarakat, pemerintah, akademisi dan semua stakeholder yang peduli untuk melestarikan dan menyelamatkan mata air yang terletak di kaki Gunung Merapi agar tetap mengalir.
“Acara kenduri pohon ini sekaligus sebagai penanda peresmian hutan lindung dan penanda tanganan komitmen bersama tentang penyelamatan dan kelestarian mata air oleh Gubernur D.I.Yogyakarta,” ujar Tomon Wirosobo kepada KRjogja.com, Kamis (20/10/2016).
Kegiatan kenduri pohon ini merupakan satu rangkaian acara Gelar Potensi dan Budaya WONOKERTO EXPO TAHUN 2016 yang dibuka 18 Oktober 2016 dengan rangkain kegiatan diantaranya pameran potensi desa seperti kuliner, kerajian dan pariwisata serta penampilan seni pertunjukan kerakyatan yang ada di Desa Wonokerto. Kegiatan akan berakhir pada tanggal 23 Oktober 2016.
Wonokerto adalah desa paling atas diutara Daerah Istimewa Yogyakarta yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah disisi barat dan gunung merapi disisi utara yang merupakan daerah tangakapan air dan menjadi wilayah penyangga ketahanan suplay air ke daerah yang ada dibawahnya yaitu Kota Yogyakarta. Oleh sebab itu penyelamatan dan pelestarian mata air ini diharapkan tetap terjaga.
“Salah satunya program yang dikembangkan untuk menyelamatkan dan melestarikan mata air adalah dengan menanam berbagai jenis tanaman yang mampu menahan dan menyimpan air di sepanjang aliran sungai yang bersumber dari Merapi,” pungkas Tomon.