Ensiklopedi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘pengetahuan serba aneka’. Pada sebuah ensiklopedi biasanya dipaparkan secara ringkas mengenai istilah-istilah tertentu yang berkaitan dengan sejarah, budaya, politik, maupun konsep-konsep relasi sosial dalam sebuah masyarakat. Tujuan sebuah ensiklopedi adalah menyajikan pengetahuan secara mudah, ringkas, dengan cakupan tema bahasan yang cukup luas.
Ensiklopedi MelayuOnline.com memaparkan segala peristilahan atau konsep-konsep yang menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Melayu di seluruh dunia. Ensiklopedi Melayu mencakup berbagai hal dalam kebudayaan Melayu, seperti adat istiadat, ritual, pengobatan tradisional, kesenian, peralatan dan senjata, mata pencaharian, seni bina (arsitektur), bahasa dan sastra, kerajaan, tokoh, hingga hukum adat dan konsep-konsep yang berkenaan dengan pandangan hidup.
Ensiklopedi MelayuOnline.com disusun menurut abjad (bukan tema). Hal ini untuk memudahkan para pembaca memperoleh informasi secara cepat dengan cara melacak pada istilah atau konsep dalam kebudayaan Melayu. Misalnya untuk mengetahui ritual “Adat Pahe”, senjata khas Melayu “Badik”, alat musik “Didong”, perahu “Jukung”, dan lain sebagainya, pembaca cukup menelusuri abjad pertamanya.
Selembayung
Disebut juga Sulo Bayung dan Tanduk Buang, adalah hiasan yang terletak bersilang pada kedua ujung perabung bangunan tradisional/rumah Melayu. Biasanya terdapat pada perabung bangunan belah bubung dan rumah lontik. Pada bagian bawah adakalanya diberi pula hiasan tambahan seperti tombak terhunus, menyambung kedua ujung perabung. Hiasan tambahan ini disebut tombak-tombak.
Syair Bidasari
Syair terkenal ini adalah salah satu kesusastraan Melayu berbentuk syair, berisi tentang percintaan dan kecemburuan, luas dikenal di Minangkabau sebelah barat sampai Makassar, bahkan Mindanao, Filipina. Syair Bidasari tidak hanya dibacakan, tetapi juga dipertunjukkan di teater, dan amat populer dalam masyarakat Melayu. Diduga syair ini ditulis oleh Muhammad Cing Sa`idullah di Betawi tahun 1825. Syair ini ...
Sedekah rame
Upacara adat Bengkulu yang diselenggarakan oleh para petani dalam rangka kegiatan pertanian, mulai dari penyiangan (nyawat) sawah, pembibitan (nguni), penanaman sampai panen. Upacara ini dilakukan di daerah yang bernama Tanah Badahe Setue yang berada di tengah-tengah sawah dengan cara membakar menyan, membuat ritual kepada roh dan menyalakan api unggun.
Suku Bima
Suku ini menghuni belahan timur Pulau Sumbawa, utamanya sebagian Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima. Mereka sering disebut juga sebagai suku Mbojo. Suku ini juga ditemui di Pulau Sangeang, Pulau Komodo, Rinca hingga pesisir barat Pulau Flores. Profesi mereka selain bertani juga beternak kuda dan nelayan. Sub-sukunya yang disebut Donggo masih menganut kepercayaan animisme atau sebagian menganut ...
Suku Bajau (Bajo)
Suku ini dikenal sebagai suku pelaut dan sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas perahu dari lahir sampai kematiannya. Populasi mereka tersebar di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari pesisir timur Kalimantan terutama di bagian utara, Kepulauan Kangean (pulau Sapeken) Jawa Timur, Labuhan Haji (Lombok), Pulau-pulau sekitar Sumbawa, pesisir Pulau Flores, Adonara, hingga Pulau Alor, Pesisir Teluk Tomini ...
Sumpitan
Alat tradisional yang biasa digunakan untuk berburu atau berperang yang dikenal oleh hampir seluruh suku Dayak di Kalimantan. Penggunaan alat ini dengan cara ditiup. Alat ini terbuat dari kayu ulin atau sejenisnya yang berbentuk tongkat panjang yang diberi lubang kecil untuk memasukkan anak sumpitan. Biasanya, sumpitan dilengkapi dengan sebuah mata tombak yang diikat erat pada ujungnya dan juga dilengkapi ...
Seraung
Adalah topi khas suku Dayak berbentuk lebar yang biasa digunakan sebagai penutup kepala saat bekerja di ladang untuk menahan sinar matahari dan hujan. Saat ini, topi ini banyak diolah seraung-seraung ukuran kecil sebagai hiasan rumah tangga.
Selamatan Kampung
Merupakan ritual upacara adat seperti layaknya Erau di Kota Raja Tenggarong. Ritual ini sebagai wujud rasa syukur warga nelayan Muara Badak, kecamatan Ulu, Kutai Kertanegara, kepada Allah SWT. Upacara adat ini juga sebagai sarana memohon doa agar Muara Badak terhindar dari berbagai bencana. Dalam upacara ini, Sanro Kampung atau juru kunci alias pawang, membacakan doa dan di hadapannya terdapat baki atau ...